Ditemui di rumah Sutarman di Jalan Kucica X Nomor 11, Sektor IX, Bintaro, Ketua Komisi III Pieter Zulkifi mengatakan, pemantauan gaya hidup ini penting bagi calon Kapolri. "Ini memperlihatkan sejauh mana integritas dia terhadap lembaganya," kata dia. Selain itu, pemantauan ini juga dinilai sebagai langkah awal ada tidaknya indikasi korupsi selama Sutarman menjadi anggota Polri.
Sementara itu, Sutarman menjelaskan rumah yang dia tinggali sejak belasan tahun lalu itu berada di atas lahan seluas nyaris 1 hektare. Di bagian depan rumah ada pendopo kayu dengan ukiran khas Kudus, Jawa Tengah. "Dulu orang enggak mau tinggal di sini. Katanya tempat jin buang anak. Kami bangun bertahap," ungkapnya.
Calon Kapolri tersebut juga menceritakan bagaimana ia membeli tanah itu secara bertahap. Lahan yang dia beli pertama adalah tanah yang kini dibangun pendopo. "Kemudian saya beli bertahap dari warga yang kebanyakan orang Betawi asli," jelasnya.
Dia pun mengaku bekerja keras dan menabung agar bisa menyicil tanah dan membangun rumahnya. Di bagian garasi rumah Jendaral bintang tiga ini terparkir beberapa kendaraan, yakni mobil Toyota Innova hitam dengan B 600 TOP, mobil Toyota Camry hitam B 1279 AF, sepeda motor vespa merah klasik, sepeda listrik, dan otopet.
Saat ditanya mengenai kedatangan anggota komisi III, jenderal bintang tiga ini merasa kaget. "Saya baru dikabari tadi malam. Saya enggak siap-siap. Ya seadanya saja kayak begini," ungkapnya.
Komisi III merasa puas atas blusukan ke rumah calon Kapolri itu. "Kami lihat dan dengar asal usul kekayaannya. Saya rasa kekayaan ini wajar di miliki Pak Sutarman. Tapi ini bukan jaminan ia akan diloloskan atau tidak saat Paripurna nanti."
Sutarman menjadi calon
tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke DPR.
Dia akan menggantikan Jenderal Timur Pradopo yang akan memasuki masa
pensiun.(Sumber)
