Ilustrasi. |
PolresKepulauanSeribu.com - Selain menangkap sejumlah teroris kelompok Abu Roban, Fadli Sadama, dan Kodrat, Densus 88 Antiteror Polri kembali mencokok seorang pemuda asal Sukabumi, Jawa Barat.
Diduga,
pria bernama Rubi Rubiansyah (28) merupakan pelaku teror peledakan bom
di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013).
"Densus
88 selalu mengembangkan beberapa pemeriksaan yang berasal dari pelaku
yang terdahulu tertangkap. Memang ada seorang pemuda yang diamankan
dengan inisial R. R ini sudah ditangkap Densus pada Minggu malam
(15/12/2013) di Sukabumi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi
Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2013).
Saat
ini kepolisian masih mengembangkan penangkapan tersebut. Boy pun tidak
mau menjelaskan lebih jauh peran Rubi dalam kasus tersebut.
"Masih
dalam tahap pengembangan pemeriksaan. Jadi memang merupakan yang diduga
terkait peristiwa penempatan sejumlah barang peledak di Vihara Ekayana,
pemeriksaan belum selesai," kata Boy.
Jenderal polisi bintang
satu ini masih menunggu perkembangan terbaru dari keterangan yang
diberikan Rubi. Selain itu, polisi pun masih mencari barang bukti lain
untuk melengkapi peran yang Rubi dalam peledakan tersebut.
"Diharapkan
ada perkembangan baru Proses pemeriksaan masih berjalan akrena kita
ingin yakin betul setelah alat bukti cukup, sekarang alat bukti masih
satu, perlu alat bukti pendukung untuk menguatkan posisi yang
bersangkutan," katanya.
Rubi hingga saat ini belum ditetapkan
sebagai tersangka, kepolisian memiliki waktu 7 x 24 jam untuk menentukan
status pemuda asal Sukabumi tersebut.
"Alat bukti sedang diupayakan, perlu ada semacam keyakinan bagi penyidik untuk ditetapkan statusnya sebagai tersangka," katanya.
Ledakan
terjadi di Vihara Ekayana, Minggu (4/8/2013), pada saat terjadi ledakan
sekitar pukul 19.01 WIB sekitar 300 umat sedang melakukan kebaktian.
Bunyi ledakan pertama berada di depan pintu masuk tempat ibadah tepatnya
di belakang patung Budha Maitreya. Bom tersebut sebelum meledak sempat
mengeluarkan asap.
Bunyi ledakan pun terdengar dan membuat jemaah
kaget dan maju ke depan mendekati patung Buddha yang berada di dalam
ruang utama tempat ibadah.
Saat itu, posisi jemaah dalam posisi
membelakangi sumber ledakan karena patung Budha utama berada di sebelah
timur. Tetapi mereka tetap melanjutkan ibadah dan biksu pun tetap
melakukan ceramahnya.
Berselang beberapa menit, kembali terjadi
ledakan di depan pintu ke dua, atau di halaman wihara tepatnya berada di
belakang patung Buddha Sakyamuni.
Setelah itu pihak wihara pun
melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Beberapa saat petugas gegana
pun tiba dan kembali menemukan satu buah bom dan diurai. Tidak ada
korban jiwa dalam peristiwa tersebut.