Pohun tumbang di Taman Margasatwa Ragunan. |
polreskepulauanseribu.com - Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan dikejutkan dengan insiden pohon
tumbang. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.
"Tiga anak-anak. Begitu pohonnya rubuh mereka lari, mereka kena ranting tangan dan kakinya, lecet dan keseleo saja, nangis-nangis. Kemudian dibawa ke tukang urut di Cimande, dibiayai Ragunan. Dua di rawat di RS," ujar Samardi dari bagian pelayanan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (28/12/2013).
Samardi tidak mengetahui persis penyebab pohon petir yang tumbang sekitar pukul 15.00 WIB tersebut. Menurutnya tumbangnya pohon setinggi lebih dari 25 meter tersebut adalah musibah.
"Ngga ada angin, ngga ada apa-apa, pohonnya saja seger. Namanya musibah ya gini, roboh," ungkap Samardi yang menyebut pohon itu sudah ada sejak dirinya bekerja pada 1986.
Saat peristiwa tersebut, beruang-beruang yang ada di kandang juga selamat karena berada di bagian dalam kandang. Jarak pohon tumbang dengan kandang sekitar 10 meter. Sore hari adalah waktunya beruang istirahat di dalam kandang.
"Waktu roboh untung beruangnya sedang masuk kandang, alhamdulilah aman. Jadwal keluar kandang dan masuk digilir, biasanya pagi keluar, tumbangnya sore," tuturnya.
Pantauan detikcom, saat ini petugas sedang memotong pohon menjadi bagian kecil. Petugas juga masih membersihkan sisa-sisa ranting dan dedaunan.
Pengunjung Ragunan sudah sepi karena hari semakin sore. Hanya aktivitas pembersihan yang sedang terlihat saat ini.
"Tiga anak-anak. Begitu pohonnya rubuh mereka lari, mereka kena ranting tangan dan kakinya, lecet dan keseleo saja, nangis-nangis. Kemudian dibawa ke tukang urut di Cimande, dibiayai Ragunan. Dua di rawat di RS," ujar Samardi dari bagian pelayanan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (28/12/2013).
Samardi tidak mengetahui persis penyebab pohon petir yang tumbang sekitar pukul 15.00 WIB tersebut. Menurutnya tumbangnya pohon setinggi lebih dari 25 meter tersebut adalah musibah.
"Ngga ada angin, ngga ada apa-apa, pohonnya saja seger. Namanya musibah ya gini, roboh," ungkap Samardi yang menyebut pohon itu sudah ada sejak dirinya bekerja pada 1986.
Saat peristiwa tersebut, beruang-beruang yang ada di kandang juga selamat karena berada di bagian dalam kandang. Jarak pohon tumbang dengan kandang sekitar 10 meter. Sore hari adalah waktunya beruang istirahat di dalam kandang.
"Waktu roboh untung beruangnya sedang masuk kandang, alhamdulilah aman. Jadwal keluar kandang dan masuk digilir, biasanya pagi keluar, tumbangnya sore," tuturnya.
Pantauan detikcom, saat ini petugas sedang memotong pohon menjadi bagian kecil. Petugas juga masih membersihkan sisa-sisa ranting dan dedaunan.
Pengunjung Ragunan sudah sepi karena hari semakin sore. Hanya aktivitas pembersihan yang sedang terlihat saat ini.