Polreskepulauanseribu.com - Sepanjang 2013, sebanyak 20 pelajar Indonesia tewas sia-sia karena
tawuran. Dari jumlah tersebut, 12 dia antaranya merupakan pelajar
Jakarta.
Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka
Sirait mengatakan, meningkatnya kasus tawuran pelajar tidak bisa
dibebankan pada kesalahan siswa. Banyak faktor di sekitarnya yang turut
mempengaruhi, seperti pergaulan di tengah masyarakat atau dengan
rekan-rekan usia remaja.
"Pendidikan di lingkungan keluarga
menjadi faktor yang sangat penting. Sebab, ini bisa sebagai basis
pendidikan seorang anak, pembentuk karakter, serta penanaman nilai dan
norma-norma," ujar Arist Merdeka Sirait, Jumat (20/12/2013), dikutip
Tribunnews.com dari Beritajakarta.com.
Komnas PA mencatat,
sepanjang 2013 ada 255 kasus tawuran antar-pelajar di Indonesia. Angka
ini meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya, yang hanya 147 kasus.
Dari jumlah tersebut, 20 pelajar meninggal dunia, saat terlibat atau
usai aksi tawuran, sisanya mengalami luka berat dan ringan.
Sedangkan
di Jakarta, pada 2013 angka tawuran pelajar mencapai 112 kasus. Jumlah
ini meningkat dibanding 2012, yang hanya 98 kasus dengan 12 orang
meninggal dunia.