Kapolda Jabar. |
polreskepulauanseribu.com - Aksi kriminal geng motor masih menjadi ancaman bagi warga Jawa Barat,
khususnya Bandung. Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan pun
menginstruksikan seluruh kapolres bersikap tegas dengan tembak di tempat
pelaku kriminal. Menurutnya tak ada ampun bagi pengganggu ketertiban.
Hal itu diungkapkan Iriawan saat diskusi mengenai geng motor di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Rabu (19/2/2014).
"Tapi kita bukan asal tembak. Ada standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan. Kalau dia melawan, membahayakan petugas atau masyarakat, boleh tembak di tempat," ujar Iriawan.
Langkah tembak di tempat tersebut, lanjut Iriawan sudah diinstruksikan ke semua jajaran polres di Jabar. Tak lama setelah ia menjabat, ia sempat mengumpulkan semua kapolres di wilayahnya.
"Saya kumpulkan semua kapolres waktu itu. Lalu saya tanya, apa kerja kamu kalau geng motor tidak bisa kamu atasi? Ada senjata, ada kewenangan, tapi diam saja. Kasihan kan masyarakat cemas," tegasnya.
Saat itu, kata Iriawan, para kapolres diam tidak menjawab. Ketika ditanya apakah mereka berani menembak di tempat kepada geng motor, mereka pun tetap diam.
"Saya tanya begitu mereka diam saja. Saya bilang, ya sudah ukur celananya, ganti pakai rok. Kalau tidak berani tembak di tempat, ya sudah pakai rok saja," tegasnya yang disambut tepuk tangan peserta diskusi.
Iriawan mengatakan, langkah tersebut diambil untuk membuat masyarakat merasa aman dan nyaman. Sebagai orang Bandung dan Kapolda Jabar, Iriawan mengaku tidak ingin imej daerahnya kotor oleh ulah oknum geng motor.
"Itu komitmen saya untuk menciptakan suasana yang kondusif. Percuma saya jadi Kapolda Jabar kalau ada apa-apa saya diam saja," tandasnya.
Hal itu diungkapkan Iriawan saat diskusi mengenai geng motor di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Rabu (19/2/2014).
"Tapi kita bukan asal tembak. Ada standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan. Kalau dia melawan, membahayakan petugas atau masyarakat, boleh tembak di tempat," ujar Iriawan.
Langkah tembak di tempat tersebut, lanjut Iriawan sudah diinstruksikan ke semua jajaran polres di Jabar. Tak lama setelah ia menjabat, ia sempat mengumpulkan semua kapolres di wilayahnya.
"Saya kumpulkan semua kapolres waktu itu. Lalu saya tanya, apa kerja kamu kalau geng motor tidak bisa kamu atasi? Ada senjata, ada kewenangan, tapi diam saja. Kasihan kan masyarakat cemas," tegasnya.
Saat itu, kata Iriawan, para kapolres diam tidak menjawab. Ketika ditanya apakah mereka berani menembak di tempat kepada geng motor, mereka pun tetap diam.
"Saya tanya begitu mereka diam saja. Saya bilang, ya sudah ukur celananya, ganti pakai rok. Kalau tidak berani tembak di tempat, ya sudah pakai rok saja," tegasnya yang disambut tepuk tangan peserta diskusi.
Iriawan mengatakan, langkah tersebut diambil untuk membuat masyarakat merasa aman dan nyaman. Sebagai orang Bandung dan Kapolda Jabar, Iriawan mengaku tidak ingin imej daerahnya kotor oleh ulah oknum geng motor.
"Itu komitmen saya untuk menciptakan suasana yang kondusif. Percuma saya jadi Kapolda Jabar kalau ada apa-apa saya diam saja," tandasnya.