polreskepulauanseribu.com – Kepulauan Seribu merupakan wilayah
daratan yang terpisah oleh lautan. Namun bukanlah halangan bagi hoax untuk
menyebar dan mempengaruhi para penduduknya.
Perkembangan
tekhnologi memacu segala informasi untuk bisa menjangkau setiap sudut dunia
dengan cepat dan mudah. Tak ayal hoax pun cepat merajalela dan mempengaruhi
banyak orang yang membacanya.
“Penyebaran
hoax begitu cepat dan mengerikan, karena dampaknya bisa menimbulkan konflik
sosial yang besar,” ungkap Kapolsek Kepulauan Seribu Utara, Polres Kepulauan
Seribu, Iptu Isbiyanto dalam giatnya mendeklarasikan pemilu damai tanpa hoax di
Pulau Kelapa, Jumat (01/02/2019).
Menurutnya
hoax itu seperti racun yang harus segera dinetralisir agar tidak merusak dan
menimbulkan konfilk sosial masyarakat.
Jadi
apa penawarnya?
Iptu
Isbiyanto menjelaskan bahwa untuk mencegah hoax penawarnya adalah dengan
menerapkan hukum pasti kepada pembuatnya.
“Tangkap
dan penjarakan pembuat hoax yang meresahkan masyarakat. Kita lakukan sebagai
efek jera kepada yang lain yang berani membuat dan menyebarkan hoax,” tegas
Iptu Isbiyanto.
Kedua
adalah dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang
pengertian hoax dan bahayanya.
Dengan
sosialisasi dan penyuluhan diharapkan masyarakat lebih mampu menyaring informasi
– informasi yang didapatnya sehingga dapat membedakan mana yang merupakan hoax.
“Dengan
perkembangan tekhnologi yang semakin canggih ini, kita pun juga harus mampu
mengimbanginya. Jadilah orang yang cerdas yang mampu mengenali hoax, sehingga
kita tidak terpengaruh untuk percaya ataupun menyebarkannya,” himbau Iptu
Isbiyanto.
(Humas
KSU)