Jakarta - Dalam rangka meningkatkan kemampuan personel dalam melaksanakan tugas, Polres Kepulauan Seribu mengadakan Pelatihan Pengendalian Massa yang dibuka langsung oleh Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian, SIK di Halaman Kantor Polres Kepulauan Seribu Marina Ancol, Rabu (1/12).
Dalam acara pembukaan pelatihan, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian menyampaikan, bahwa pelatihan pengendalian massa diadakan dalam rangka meningkatkan kemampuan personel dalam melaksanakan tugas di lapangan khususnya terkait pengendalian massa.
"Pelatihan sangat penting sehingga anggota lebih terampil dan terlatih, bila kita tidak latihan apa yang sudah kita kuasai akan terlupakan, untuk itu pada saat latihan nanti laksanakan dengan semangat karena keberhasilan pelatihan itu dari serius dan semangat serta tanyakan ke pelatih sebanyak banyaknya bagaimana tehnik yang benar," tutur Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, bahwa seorang anggota Polri di seluruh fungsi harus tetap mempunyai keahlian baik berkaitan dengan bidang fungsinya maupun penanganan unjuk rasa dan semua anggota harus siap melaksanakan tugas termasuk kemampuan pribadi lainnya seperti beladiri dan menembak yang nanti juga akan dilatihkan.
AKBP Eko Wahyu berharap diawal tahun baru nanti semua anggota mempunyai kemampuan dan keterampilan sehingga personel polres Kepulauan Seribu ke depan lebih siap dalam menghadapi segala ancaman yang lebih komplek.
Sementara Kasat Samapta Polres Kepulauan Seribu IPTU Agustina menjelaskan, bahwa kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam rangka memberikan pembekalan kemampuan kepada anggota sehingga nantinya memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai aksi unjuk rasa yang terjadi di wilayah hukum Polres Kepulauan Seribu.
“Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk melatih fisik anggota serta kesiapan anggota pada saat menghadapi unjuk rasa yang sebenarnya di lapangan dan untuk mengingat kembali gerakan maupun formasi Dalmas dalam persiapan pengamanan massa dan mengantisipasi berbagai gangguan Kamtibmas lainnya," terang Agus.
Diketahui, dalam pelatihan yang diikuti sebanyak 1 SST pengendalian massa tersebut terdapat beberapa tahapan yang dilaksanakan seperti tindakan preventif dengan menurunkan tim negosiator hingga menggunakan peralatan pemecah massa dengan Pelatih dari Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.